Melepas kangen dengan teman lama yang sudah kurang lebih 2 tahun tidak bertemu membawa keasikan tersendiri sambil sedikit mencari-cari info tentang perjalanan ke Bromo nanti. Di temani ibunda teman saya obrolan kami makin mengasikkan.
Jam 18. Waktu yang dijanjikan sang pemilik jeep yang akan menjemput kami ternyata belum juga sampai, sebagai orang yang belumpernah bertemu secara langsung (selama ini kami hanya berhubugan via blackberry saja) membuat saya sedikit tidak tenang, mungkin si pemilik jeep menanggap saya bawel, peduli amat deh, namanya juga customer baru belum pernah ketemu hanya berbekal komunikasi via bb, itupun saya dapat rekomendasi dari salah satu teman yang suka membawa rombongan travelling. Apalagi saya sudah memberi dp pada si pemilik jeep tsb. Akhirnya meski molor set jam, ternyata si pemilik jeep tsb datang juga, lega rasanya, dan perjalananpun dimulai... teng teng.
Selama perjalanan menuju Probolinggo si pemilik jeep mengungkapkan keterlambatannya disebabkan oleh kemacetan yang terjadi di daerah Tumpang karena pawai 17an. Wow! masih ada pawai 17an aja, padahal sudah lewat 1minggu. Ternyata 17an di sana lebih meriah di banding Jakarta.
Sampai di Probolinggo jam 9 malam hawa dingin mulai merayapi tubuh kami. Si pemilik jeep membawa kami ke rumahnya terlebih dahulu untuk kami dipersilahkan istirahat mempersiapakan fisik karena perjalanan menuju Bromo baru akan dimulai tengah malam nanti. Saya yang memang saat itu sudah ngantuk tidak menyia2kan kesempatan itu, apalagi hidung saya mulai sedikit mampet di udara dingin, sambil berdoa semoga bangun tidur nanti flu saya tidak kembali kambuh.
Jam 12 lewat sedikit saya dibangunkan oleh teman saya yang pada saat itu memilih untuk tidak tidur. Dan 00.22 kami pun berangka menuju Bromo.
Perjalanan yang memakan waktu kurang lebih tiga jam dengan kondisi jalanan yang tidak bagus tapi disitu sensasinya. Terbanting2 selama perjalanan tidak mengurangi keinginan saya untuk melanjutkan tidur saya yang belum puas tadi. Dasar kebo!
Tepat jam 3 pagi kami pun sampai di pemberhentian pertama Spot untuk melihat sunrise. Turun dari jeep, langit menyambut kami dengan taburan bintang yang begitu indah mewarnai langit malam itu, takjubnya saya memuji kebesaran sang Ilahi. Saynangnya saat itu saya tidak terpikir untuk mengabadikannya karena hawa dingin yang makin menyengat. Infonya sih pada saat itu suhu berada di 5 derajat celcius.
Sebelum menuju spot sunrise kami diajak menghangatkan perut dengan minuman dan makanan hangat disalah satu warung yang memasang info bahwa warung mereka berada di 2200dpl.
Dari foto diatas bisa mengganbarkan betappa dingin suhu saat itu, terbukti bibir kami terlihat pucat semua. dan minuman wedang jahe serta goreng pisang disana panasnya hanya tahan beberapa menit saya, saya rasa tidak sampai 5menit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar